Minggu, 23 Juni 2013

Pantai Tlocor (Wisata Bahari Tlocor)

Pulau Sarinah merupakan pulau baru hasil dari sedimentasi lumpur yang keluar dari lumpur Lapindo, di kampung Tlocor  Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon Sidoarjo. Hampir 7 tahun lumpur itu dibuang ke Sungai Porong, kini menghasilkan hamparan pulau buatan di pesisir timur Sidoarjo.Untuk memudahkan perahu merapat, di pulau itu juga didirikan dermaga.
Selama ini, Pulau Sarinah lebih sering digunakan pusat penelitian beberapa universitas dan aktivis lingkungan dengan menanam mangrove di kawasan itu. Tapi kini, Pulau Sarinah sudah mulai dikenal dan menjadi jujugan wisatawan lokal karena keindahan dari Pantai Tlocor .

Monument Tlocor Untuk mencapai kawasan wisata pantai Tlocor anda bisa langsung menuju  Dermaga Tlocor , atau dengan menempuh perjalanan 15 kilometer ke arah timur setelah melewati jembatan Porong. Setelah tiba di Dermaga Tlocor anda bisa meneruskan perjalanan dengan menyawa perahu yang telah disediakan milik warga setempat.

Dari Dermaga Tlocor, wisatawan bisa menikmati suasana sungai yang sisi kanan dan kirinya dipenuhi pohon bakau dan sejenis api-api.  Ombak yang tak seberapa besar membuat perahu cukup tenang. Jika air sedang surut, perjalanan naik perahu untuk bisa sampai ke Pulau Sarinah tak lebih dari 20 menit. Namun, jika air pasang waktu yang dibutuhkan sedikit lebih lama.

Di dermaga Tlocor juga memiliki areal yang sangat luas untuk parkir atau sekedar kongko-kongko, wisatawan bisa istirahat sebentar untuk sekedar menikmati pemandangan dari Pulau Dem di depan mata. Berbeda dengan Pulau Dem yang terbentuk secara alamiah selama puluhan tahun sejak zaman Hindia-Belanda, Pulau Sarinah di Tlocor ini bisa langsung ‘jadi’ dalam waktu yang sangat singkat. Hanya dalam tempo lima tahun, pulau buatan BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) ini sudah mencapai luas sekitar 80 hektare dengan ketinggian dua sampai tiga meter. Setiap hari luas Sarinah terus bertambah mengingat lumpur Lapindo terus dialirkan ke Sungai Porong. Jarak Pulau Sarinah dari Dermaga Tlocor hanya sekitar lima kilometer.

Memiliki pantai panjang dengan berbagai potensi yang terpendam di kabupaten Sidoarjo, mulai digarap. Panorama yang indah saat matahari terbit dengan air bening di pantai Tlocor, Kecamatan Jabon, diproyeksikan menjadi obyek yang lebih dahsyat dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Taman Impian Jaya Ancol.
Wisata Bahari Tlocor , itu nama yang akan di usung dari proyek pembangunan wahana wisata tersebut. BPLS  sudah membangun jaringan jalan untuk akses menuju obyek bahari itu, dan swasta mulai menyiapkan fasilitas penunjang, seperti speed boat, pembangunan hotel & resto serta berbagai warung dengan menu special ikan bakar. Pemkab Sidoarjo membuka lebar-lebar swasta yang menggarap lahan ini.

Dengan letaknya yang strategis berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan, Mojokerto menjadikan masyarakat dari tiga daerah ini akan disedot untuk mendatangi obyek ini. Jika rencana tersebut terealisasi, Wisata Bahari Telocor akan menjadi salah satu tempat wisata berskala nasional di Sidoarjo.

Sekilas Potensi Rumput Laut di Jabon, Sidoarjo

Rumput laut adalah tumbuhan liar yang tumbuh di air laut atau dengan kadar air yang mirip dengan air laut. Pembudidayaan rumput laut tidak membutuh perlakuan yang khusus. Rumput laut akan tumbuh baik di air bening laut dan tumbuh bagus setelah musim penghujan.

Ada perbedaan antara rumput laut yang tumbuh di air laut dengan air tambak. Rumput laut yang tumbuh di air tambak memiliki warna hijau yang terang, sedangkan untuk rumput laut yang tumbuh di air bening laut memiliki warna hijau gelap.
 Cara memulai pembudidayaan atau penanaman juga sangat mudah. Yang perlu disiapkan adalah rumput laut yang sudah jadi dan lahan pembudidayaan, bisa di tambak atau pun dengan menggunakan sistem keramba di laut. Dari hasil kunjungan dan wawancara di lapangan, kami hanya mendapatkan informasi untuk rumput laut yang dibudidayakan di air tambak. Rumput laut yang sudah jadi diremas-remas hingga jadi ukuran yang lebih kecil kemudian dilemparkan secara teratur ke lahan tambak. Pertumbuhan rumput laut akan sangat terpengaruh oleh kondisi air tambak.

Rumput laut ini termasuk tanaman yang tidak berhama. Kalau pun ada, hanya runti dan karang yang banyak menempel di rumput laut. Runti dan karang tidak berpengaruh negatif bagi pertumbuhan karang, hanya apabila waktu panen tiba petani harus membersihkan rumput laut dari kunti dan karang yang banyak menempel. Cara membersihkannya juga sangat mudah. Rumput laut yang sudah dikeringkan, kemudian dirontokkan kunti dan karangnya dari rumput laut kering. Untuk rumput laut kering dihargai oleh tengkulak seharga 2500-3000 per kilo nya. Pernah juga mencapai harga 3000-7000 per kilo rumput laut kering. Menurut pengakuan petani, harga sangat terpengaruh oleh ketersediaan rumput laut dan adanya pesaing dari luar pulau, khususnya dari daerah Sulawesi

Potensi rumput laut di daerah Jabon sangat besar. Ini berpengaruh pada naiknya nilai tanah dan lahan tambak yang bisa ditanami rumput laut. Dari hasil survey, harga tanah di pinggir jalan mencapai 200 juta per hektar dan 400 juta per lima hektar untuk lahan yang jauh dari akses jalan.

Sumber : Wong Jabon

Sabtu, 22 Juni 2013

Bapemas Jatim Akui Ngadatnya Gaji Fasilitator PNPM Mandiri

SURABAYA - Setelah bungkam, Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Jatim akhirnya mau buka suara, terkait  tak dibayarnya gaji fasilitator Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan selama tiga bulan, mulai Maret sampai Mei.

 Penanggung Jawab Operasional (PJO) PNPM Mandiri Pedesaan Jatim Hadi Sulistyo membenarkan belum dibayarkannya gaji atau honorarium 1.400 orang fasilitator PNPM Madiri Pedesaan di Jatim, selama tiga bulan (Maret-April).

Menurutnya, kasus tersebut tidak hanya terjadi di Jatim, tapi juga diseluruh Indonesia.
“Penyebabnya, karena anggaran APBN untuk honorarium fasilitator PNPM tersebut masih ada tanda bintangnya,” ujarnya, kepada Surya, Kamis (20/6/2013).

Hal itu terjadi, karena pada 8 April lalu, Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kemendagri mengirim surat kepada Satker PNPM Propinsi, tentang Revisi DIPA dekonsentrasi PNPM Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2013.

Isinya antara lain, Ditjen PMD melakukan proses revisi DIPA berupa pembukaan blokir dana untuk gaji fasilitator PNPM.

Sedangkan untuk biaya operasional sudah dibayarkan, namun honorarium (gaji) dan sebagian tunjangan belum dibayar.

“Menyikapi itu, 27 Mei lalu, Satker Propinsi Jatim (Kepala Bapemas) sudah menindaklanjuti dengan mengirimsurat ke Satker Pusat tentang keterlambatan honorarium fasilitator tersebut,” tegas Hadi, yang juga Kepala Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bapemas Jatim ini. (TribunNews.com)

Apakah PNPM berhasil di Kecamatan Jabon ?

Keluarga Besar PNPM Mandiri